Bawaslu Malinau Berikan Pendidikan Politik Pada Siswa SMA Dengan Laksanakan Bawaslu Goes To School
|
Malinau - Di tengah kesibukan pengawasan tahapan pemilihan serentak tahun 2024 yang menguras waktu dan tenaga, Bawaslu Malinau terus melakukan sosialisasi kepada beberapa unsur masyarakat untuk melibatkan mereka terhadap pengawasan partisipatif.
Dalam upayanya, Bawaslu Malinau menyasar sosialisasi kepada pemilih pemula terutama siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Malinau, Sosialisasi ini dinamakan Bawaslu Malinau goes to school.
Sekolah pertama yang dikunjungi yakni SMAN 1 Malinau untuk dilaksanakan Bawaslu Malinau Goes To School. Pada gelaran Bawaslu Goes To School yang pertama ini, Bawaslu Malinau menggandeng Zul Kasman dari Agora Research untuk memaparkan materi terkait pentingnya pemilih pemula dalam pelaksanaan Pemilihan Serentak Tahun 2024.
Dalam pemaparannya, Zulkasman menerangkan jika generasi muda seharusnya tidak menjaga jarak dengan politik yang ada dikarenakan segala sesuatu yang ada di sekelilingnya merupakan sebuah hasil dari proses politik. selanjutnya, dirinya juga meminta kepada peserta untuk menghindari dan menolak pemberian uang dari pasangan calon jika suatu hari nanti ditawarkan. Menurutnya politik trasnsaksional merupakan suatu tindakan/perilaku yang tidak mendidik bagi masyarakat khususnya generasi muda”
Di sisi lain, Kordinator Pencegahan Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Malinau, Toni Wardani mengungkapkan jika segmen pemilih yang berusia 17 tahun relatif rawan untuk dimanipulasi dengan berbagai kecurangan agar memilih salah satu calon dalam pemilihan nanti.
“generasi muda ini adalah aset demokrasi berintegritas, karenanya perlu kita rangkul agar tidak terkontaminasi oknum pencidera demokrasi”, Ujar Toni.
Dalam kesempatan yang lain, Donny selaku Ketua Bawaslu Kabupaten Malinau mengungkapkan bahwasanya para pemilih pemula sekarang tidak sama dengan pemilih pemula pada pemilu ataupun pemilihan tahun sebelumnya. Remaja saat ini sudah terpapar informasi yang massif, ibarat sejak lahir sudah berteman dengan gadget, sehinga informasi dunia maya yang terus menyebar tanpa filter tidak luput dari pengetahuannya.
Oleh karenanya, bukan hanya perlu dibekali pengetahuan terkait kepemiluan yang berintegritas dan berkualitas, namun mereka juga efektif untuk digandeng sebagai pengawas partisipatif. Apalagi pemilih potensial di Malinau didominasi oleh mereka yang berumur 17 tahun sehingga relative melek akan digital .
Sementara bagi perwakilan sekolah, program Bawaslu Malinau ini juga sangat membantu dalam memfasilitasi siswanya melaksanakan proses pembelajaran yang bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir mereka secara optimal sebagaimana arah kurikulum merdeka, khususnya terkait kemampuan siswa yang berhubungan dengan bidang sosial politik.
“kami dari pihak sekolah sangat manyambut baik program Bawaslu Malinau goes to school ini untuk memeberikan pendidikan politik kepada siswa kami, apalagi menjelang pilkada seperti ini”, pungkas perwakilan SMAN 1 Malinau.
Bawaslu Kabupaten Malinau berharap kegiatan sosialisasi ini dapat meningkatkan partisipasi generasi muda untuk dating ke TPS pada tanggal 27 november 2024. Selain itu, Bawaslu juga menginginkan siswa-siswi yang sudah mengikuti sosialisasi ini dapat menjadi virus pengawasan di masyarakat, khususnya di keluarganya.
Penulis dan Editor Humas Bawaslu Malinau